Selimut Demokrasi

Menurut saya kunjungan kerja atau Studi banding istilahnya para anngota DPR ke Yunani sangat tidak berguna. Karena Yunani merupkan negara yang nyaris gagal di Eropa. Budaya Korupsi dan upeti telah merajalela di negara itu dan sulit dihilangkan.

Walaupun Yunani telah melahirkan nama-nama besar seperti Hipokrates, Sokrates, Pluto, Aristoles dan masih banyak lagi. Tetapi di abad modern ini Yunani hampir sudah tidak lagi layak dipelajari disana. Jika dulu di Athena kuno ada demokrasi, itu hanya untuk segelintir warga negara yang berstatus kaya dan penguasa. Selain itu adalah budak. Karena tanpa sistem perbudakan sebagai penyanggah kekuasaan demokrasi tidak akan berjalan. Sementara saya, mereka dan rakyat Indonesia adalah rakyat yang 'merdeka'. Bukan budak yang bisa diperlakukan semau jidat para kaum kapitalis dan kaum elite bangsa (eksekutif, legislatif, yudikatif) yang berlindung dibawah selimut demokrasi. Sistem demokrasi dinegara kita sekarang adalah sistem yang mengingkari tujuan demokrasi yaitu; Keadilan dan Kesejahteraan rakyat.

Jika hanya ingin mempelajari 'Yunani' mengapa harus pergi ke Yunani. Buka saja internet dan tanya kepada Om Google, how to know about.....Yunani? , How to life at Yunani?, or how the government system?. Semua jawaban dalam hitungan menit akan didapatkan. Ini dilakukan tanpa mengeluarkan ongkos besar!!!. Karena sebab inilah saya, mereka dan rakyat marah. Saat ini rakyat masih membutuhkan banyak bantuan, perhatian dan perlindungan anda Gan!!!!!. Banyak saudara-saudara kami yang kelaparan, dilanda penyakit 'kebodohan' karena sulit dan mahalnya mendapatkan pendidikan dan tingginya tingkat kriminalitas disebabkan karena faktor sulitnya mendapatkan lahan kerja. Belum lagi bencana alam yang menimpa negara kita belakangan ini, banyak korban yang membutuhkan uluran tangan kaum elite bangsa. Tolong Pak, buka sedikit hati nurani anda!!. Karena kamilah anda bisa duduk disana. Karena kami anda bisa ada di Dewan Parlemen. Jadi sekarang balas budilah terhadap kami!..