4.3.10

Realita Kotaku

Jakarta, mempertanyakan keberanian.
Itu berlangsung selama 24 jam dalam sehari. Nggak usah jauh-jauh , buka mata, bangun, dan kamu akan menyadari mana ada hari yang tidak membutuhkan nyali. Ngejar bus saja, kamu harus punya semangat menjegal saingan, antri di toilet aja kamu harus bayar Rp.1,000, walau banyak gedung bertingkat dan Ruko dimana-mana kamu tetap sulit mencari kerja, teman sendiri aja bisa tega menipu, dan salah bergaul bisa-bisa kamu gali tanah kuburan sendiri.

Jakarta, memaksa orang berlari, berebut, menyikut, menyerang. Jakarta menstimulir orang untuk menelusup keluar dari dirinya sendirinya, menjadi orang lain, berakting, membual. Kalau tidak begitu, Jakarta akan membuat kamu jadi pecundang. Pecundang yang punya hobby melancarkan lamunan absolut.

Iya benar, lamunan absolut. Lamunan setinggi-tingginya, seluas-luasnya dan semuluk-muluknya. Solusi mudah yang tidak butuh perangkat apa-apa, tidak perlu ruang dan waktu. Tidak butuh duit. Kamu hanya butuh rongga kepala yang dikosongkan, dan tentunya kesempatan untuk tidak diusik orang lain. Ada 2 faktor dampak dari lamunan absolut ini :

  1. Lamunan absolut bisa membuat anda menjadi pemicu semangat anda untuk maju.
  2. Lamunan absolut bsia membuat anda menjadi salah satu pasien dirumah sakit jiwa,
dan semua faktor itu andalah yang akan menentukan pilihannya sendiri. Walaupun realita hidup di Jakarta sangat sulit, tapi tetap saja aku seperti terkena bius dan candunya, aku menikmati semua hal yang aku jalani di kota ini.




6 comments:

Anonymous said...

alhamdulillaah.. :-)
dari dulu aku tak pernah suka jakarta.. :) uhmm..

Life Song said...

Iya...aku juga mau pindah ahhh dari jakarta! :p

Anonymous said...

pindah kemana..?

pindah ke praha..?

:-)

Life Song said...

Iyaaaaa....you really know me :p

Anonymous said...

i know u.. like u know me.. :-)

so close.. :)

Anonymous said...

close to you..