25.10.10

Jakarta dan Ego

Ini hari paling gila untuk Jakarta ibukota Indonesia. Hanya karena diguyur hujan beberapa saat, air tergenang dimana-mana, jalan ibukota lumpuh. Mobil-mobil berhenti seakan membuat parkiran di jalan raya. Dan kendaraan motor sesak memenuhi ruas jalan sampai ke trotoar tempat para penumpang bus yang mengantri menunggu bus. Halte bus terlihat sesak dan penuh dengan manusia yang bingung dan tampak lelah. Oh Jakarta, ibukota memang lebih kejam dari seorang ibu tiri. Semakin besar tekad saya untuk meninggalkan ibukota Jakarta ini dan bertransmigrasi ke daerah diluar Jawa. Jawa sudah terlalu padat, dan penduduknya sudah terlalu banyak.

Dan saya sangat kecewa dengan pemerintah dan pemda kota Jakarta. Dan saya sangat murka dengan Bapak Gubernur yang terhormat. Dimana kalian saat keadaan ibukota menjadi 'lumpuh' seperti ini??. Jangan hanya menunggu setoran pajak kami saja Pak, tapi tolong dipikirkan bagaimana caranya mengatur kemacetan di Ibukota dan memperbaiki jalan yang rusak agar tidak tergenang air saat hujan dan menyebabkan banjir!!!. Dan untuk kalian para anggota Dewan jangan terlalu banyak melakukan 'Studi Banding', coba bantu pikirkan untuk mengatasi keadaan negara kita Pak. Masih banyak rakyat susah, kelaparan, kebodohan karena sulitnya mendapat pendidikan yang layak, para korban bencana alam yang membutuhkan uluran tangan, dan pengangguran yang membutuhkan lahan kerja. Itu pun kalau kalian masih bisa berpikir dan memberikan aspirasi untuk 'Rakyat'.

Tolong Pak, jangan berpikir hanya untuk 'perut' dan kepentingan anda sendiri. Lihat kami Pak, kami rakyatmu yang membantu mu bisa sampai 'duduk' dibangku empuk dan memberikan fasilitas 'enak' buat kalian dan keluarga kalian!. Lihat kami disini yang setiap hari semakin menderita karena ulah kalian dan keegoisan kalian. Saya masih berharap Bapak-bapak yang terhormat masih memiliki hati nurani untuk kami.

No comments: