Dalam Matamu...
Saya tidak pernah melihat mata yang begitu indah,seperti matamu. Saya berusaha untuk mencari tahu tentang perasaan dan isi hatimu lewat mata indahmu, tapi saya tidak mendapatkannya.
Waktu masih menunjukan pukul empat sore, tapi mengapa awan begitu gelap sepertinya sebentar lagi akan turun hujan. Saya mengalihkan pandangan kejendela, terlihat jalanan begitu macet dipenuhi dengan kendaraan yang lalu lalang. Huhhh..Jakarta memang nggak pernah sepi. Sayup – sayup terdengar alunan suara khas James Blunt dengan single You’re Beatifull nya. Tiba – tiba mata saya tertumbuk dengan Lelaki yang duduk tepat diseberang meja saya. Postur tubuhnya tinggi dengan berat badan yang seimbang, kulitnya berwarna coklat, dan rambutnya yang hitam. Semuanya terlihat biasa saja, hanya satu hal yang menarik. Saya suka dengan kedua bola matanya dengan dikelilingi bulu mata yang lentik. Bulu mataku saja tidak sebagus dia.Mata itu begitu teduh membuat saya merasa nyaman memandangnya. Saat itu saya tidak menyadari saking asyik memandangnya, sampai saya baru tersadar dan mengalihkan pandangan kearah lain, karena lelaki itu ternyata juga memandang saya dengan ekspresi muka yang bingung. Mungkin dia bingung kenapa dari tadi saya memandanginya. Huuuuhhh…jadi malu!
Saya kembali focus membaca salah satu artikel di majalah yang baru saja saya beli, judulnya ‘Mengatasi Rasa Bosan’. Aku rasa artikel itu cocok dengan keadaanku saat ini. Entah kenapa perasaan bosan itu tiba-tiba datang, padahal saya punya banyak teman-teman yang menyayangi saya dan peduli dengan keadaan saya. Saat ini saya merasa ingin sendiri, melakukan sesuatu yang berbeda dan menjauhkan diri dari rutinitas saya yang membosankan. Tapi saya bingung apa yang saya ingin lakukan. Hmm…saat ini saya Cuma bisa duduk di Coffe shop ini sambil memandangi orang –orang yang sedang asyik bercengkrama dengan pasangannya atau sekedar berbagi cerita dengan teman-temannya. Dan mata saya kembali tertuju kepada lelaki yang duduk diseberang saya. Lelaki itu sepertinya sedang menunggu seseorang, mungkin temannya atau bisa juga kekasihnya. Perlahan saya menghirup Cammomile tea yang tadi saya pesan. Saya suka dengan Aroma bunga Cammomile. Membuat saya sedikit lupa dengan masalah yang menggelayuti pikiran saya.
Jadi teringat pagi tadi saat saya sedang menikmati sarapan pagi, tiba-tiba mama menghampiriku dan duduk disebelahku. Perlahan dia mengambil cangkir teh didepannya dan menghirupnya. Lalu dia mulai membicarakan masalah pesta pernikahan tetangga sebelah rumah yang rencananya akan dilangsung dalam waktu dekat ini. Dan kebetulan kami sekeluarga sudah menganggap tetangga kami itu seperti saudara. Jadi nggak heran kalau mama ikut berpartisipasi jadi seksi repot pada acara itu. Mama mulai berbicara membahas masalah catering, dekorasi pelaminan, sampai masalah tatarias pengantin. Saya sudah bisa menebak akhir pembicaraan ini, pastinya mama akan bertanya tentang diriku. Kapan saya menikah??? Pertanyaan yg sulit untuk saya jawab. Mama terus mengoceh kalau nanti saya menikah saya harus inilah…harus itulah....mama kadang suka mengkhayal. Padahal calon suami aja belum kelihatan wujudnya!
Setiap perempuan pasti punya keinginan untuk menikah, punya anak dan suami yang mencintainya. Tapi tentunya semua itu butuh satu proses untuk mendapatkan keinginan itu. Mama saya selalu bilang kalau saya terlalu pilih – pilih. Padahal menurut saya hal itu wajar kok, manusia itu hidup selalu dihadapkan dengan suatu pilihan. Apalagi menyangkut soal Pria yang akan menjadi pendamping dalam hidup kita. Pilihan yang saya maksud disini bukan berarti pilihan yang lebih condong kearah materi loh atau dari segi fisik. Tapi pilihan yang saya maksud disini adalah plihan hati… Gubraakkkkk!!!!! Suka kumat deh mellow nya. Udah ahh..nggak usah bahas itu deh, bikin gerah ingatnya!
Diam –diam kedua bola mata saya tertuju kearah Lelaki bermata indah itu. Dia masih duduk disana. Masih asyik dengan sebatang rokok putih, yang mungkin sudah menjadi rokok kesekian yang dihisapnya pada sore itu. Hmmm…ternyata dia mempunyai bentuk rahang yang bagus dan bibir yang tipis, Oh God… sempurna! Damn…!! Untuk kedua kalinya mataku bertumpuk dengan mata indahnya. Dan kali ini saya benar-benar nggak bisa mengelak lagi. Huhh..ketahuan deh kalo saya memperhatikannya. Untungnya HP lelaki itu berbunyi, dia sibuk merogoh kantung celananya mengeluarkan HP nya dan kini dia sedang asyik berbicara dengan si penelpon. Tak lama kemudian dia beranjak meninggalkan bangkunya, sambil membawa bungkus rokok putih diatas meja yang dari tadi menjadi temannya. Kedua mata indah itu kini memandang kearah saya, dan dia berjalan meninggalkan Coffe Shop dimana masih ada saya didalamnya..and He’s Gone!!
Sekarang saya kembali dengan kesendirian saya dan kembali saya hidupkan rokok putih saya untuk yang ketiga kalinya. Hmmm…ada enaknya juga suasana seperti ini, menghabiskan waktu sendiri tanpa perlu bicara basi dengan orang lain atau mendengarkan cerita – cerita mereka yang kadang membuat aku makin penat.
Sekarang hanya ada saya dan orang –orang disekitar yang tidak mengenal saya.
Saya tidak pernah melihat mata yang begitu indah,seperti matamu. Saya berusaha untuk mencari tahu tentang perasaan dan isi hatimu lewat mata indahmu, tapi saya tidak mendapatkannya.
Waktu masih menunjukan pukul empat sore, tapi mengapa awan begitu gelap sepertinya sebentar lagi akan turun hujan. Saya mengalihkan pandangan kejendela, terlihat jalanan begitu macet dipenuhi dengan kendaraan yang lalu lalang. Huhhh..Jakarta memang nggak pernah sepi. Sayup – sayup terdengar alunan suara khas James Blunt dengan single You’re Beatifull nya. Tiba – tiba mata saya tertumbuk dengan Lelaki yang duduk tepat diseberang meja saya. Postur tubuhnya tinggi dengan berat badan yang seimbang, kulitnya berwarna coklat, dan rambutnya yang hitam. Semuanya terlihat biasa saja, hanya satu hal yang menarik. Saya suka dengan kedua bola matanya dengan dikelilingi bulu mata yang lentik. Bulu mataku saja tidak sebagus dia.Mata itu begitu teduh membuat saya merasa nyaman memandangnya. Saat itu saya tidak menyadari saking asyik memandangnya, sampai saya baru tersadar dan mengalihkan pandangan kearah lain, karena lelaki itu ternyata juga memandang saya dengan ekspresi muka yang bingung. Mungkin dia bingung kenapa dari tadi saya memandanginya. Huuuuhhh…jadi malu!
Saya kembali focus membaca salah satu artikel di majalah yang baru saja saya beli, judulnya ‘Mengatasi Rasa Bosan’. Aku rasa artikel itu cocok dengan keadaanku saat ini. Entah kenapa perasaan bosan itu tiba-tiba datang, padahal saya punya banyak teman-teman yang menyayangi saya dan peduli dengan keadaan saya. Saat ini saya merasa ingin sendiri, melakukan sesuatu yang berbeda dan menjauhkan diri dari rutinitas saya yang membosankan. Tapi saya bingung apa yang saya ingin lakukan. Hmm…saat ini saya Cuma bisa duduk di Coffe shop ini sambil memandangi orang –orang yang sedang asyik bercengkrama dengan pasangannya atau sekedar berbagi cerita dengan teman-temannya. Dan mata saya kembali tertuju kepada lelaki yang duduk diseberang saya. Lelaki itu sepertinya sedang menunggu seseorang, mungkin temannya atau bisa juga kekasihnya. Perlahan saya menghirup Cammomile tea yang tadi saya pesan. Saya suka dengan Aroma bunga Cammomile. Membuat saya sedikit lupa dengan masalah yang menggelayuti pikiran saya.
Jadi teringat pagi tadi saat saya sedang menikmati sarapan pagi, tiba-tiba mama menghampiriku dan duduk disebelahku. Perlahan dia mengambil cangkir teh didepannya dan menghirupnya. Lalu dia mulai membicarakan masalah pesta pernikahan tetangga sebelah rumah yang rencananya akan dilangsung dalam waktu dekat ini. Dan kebetulan kami sekeluarga sudah menganggap tetangga kami itu seperti saudara. Jadi nggak heran kalau mama ikut berpartisipasi jadi seksi repot pada acara itu. Mama mulai berbicara membahas masalah catering, dekorasi pelaminan, sampai masalah tatarias pengantin. Saya sudah bisa menebak akhir pembicaraan ini, pastinya mama akan bertanya tentang diriku. Kapan saya menikah??? Pertanyaan yg sulit untuk saya jawab. Mama terus mengoceh kalau nanti saya menikah saya harus inilah…harus itulah....mama kadang suka mengkhayal. Padahal calon suami aja belum kelihatan wujudnya!
Setiap perempuan pasti punya keinginan untuk menikah, punya anak dan suami yang mencintainya. Tapi tentunya semua itu butuh satu proses untuk mendapatkan keinginan itu. Mama saya selalu bilang kalau saya terlalu pilih – pilih. Padahal menurut saya hal itu wajar kok, manusia itu hidup selalu dihadapkan dengan suatu pilihan. Apalagi menyangkut soal Pria yang akan menjadi pendamping dalam hidup kita. Pilihan yang saya maksud disini bukan berarti pilihan yang lebih condong kearah materi loh atau dari segi fisik. Tapi pilihan yang saya maksud disini adalah plihan hati… Gubraakkkkk!!!!! Suka kumat deh mellow nya. Udah ahh..nggak usah bahas itu deh, bikin gerah ingatnya!
Diam –diam kedua bola mata saya tertuju kearah Lelaki bermata indah itu. Dia masih duduk disana. Masih asyik dengan sebatang rokok putih, yang mungkin sudah menjadi rokok kesekian yang dihisapnya pada sore itu. Hmmm…ternyata dia mempunyai bentuk rahang yang bagus dan bibir yang tipis, Oh God… sempurna! Damn…!! Untuk kedua kalinya mataku bertumpuk dengan mata indahnya. Dan kali ini saya benar-benar nggak bisa mengelak lagi. Huhh..ketahuan deh kalo saya memperhatikannya. Untungnya HP lelaki itu berbunyi, dia sibuk merogoh kantung celananya mengeluarkan HP nya dan kini dia sedang asyik berbicara dengan si penelpon. Tak lama kemudian dia beranjak meninggalkan bangkunya, sambil membawa bungkus rokok putih diatas meja yang dari tadi menjadi temannya. Kedua mata indah itu kini memandang kearah saya, dan dia berjalan meninggalkan Coffe Shop dimana masih ada saya didalamnya..and He’s Gone!!
Sekarang saya kembali dengan kesendirian saya dan kembali saya hidupkan rokok putih saya untuk yang ketiga kalinya. Hmmm…ada enaknya juga suasana seperti ini, menghabiskan waktu sendiri tanpa perlu bicara basi dengan orang lain atau mendengarkan cerita – cerita mereka yang kadang membuat aku makin penat.
Sekarang hanya ada saya dan orang –orang disekitar yang tidak mengenal saya.
1 comment:
hmm..dalem neh tulisan...heheheh
dont give up neng..:-)
Post a Comment