8.10.10

Tuhan, Ayah dan Ibu..



Terlintas dibenakku. Jarak antara aku dan sang Khalik. Jauh. Aku merasa sangat jauh dengan Dia. Aku merasa aku terlalu meninggalkan Dia. Pagi ini aku terbangun dengan perasaan rindu kepada-Nya. Tiba-tiba aku merasa sepi dan sendiri. Ternyata aku menyadari bahwa aku sudah sangat terlalu jauh dengan Dia. Aku berusaha untuk dapat merasakan cinta-Nya kembali. Dan aku masih merasakannya. Jauh didalam lubuk hatiku, Disudut kecil ruang hatiku, aku masih bisa merasakan, aku mencintai-Nya.

Beranjak aku dari peraduan, menuju cermin kaca. Aku menemukan bayangan seorang wanita. Wanita yang terlihat begitu berantakan. Berbalut baju tidur dan wajahnya yang masih tampak berantakan. Bayangan itu berkata didalam cermin, “Hai kamu perempuan, kamu seharusnya bersyukur dan berterima kasih kepada Penciptamu.Lihat bentuk wajahmu, matamu, dan dirimu. Semuanya terbentuk dengan baik. Penciptamu pastinya sangat menyayangimu. Lihat matamu, bentuk hidungmu dan bentuk bibirmu. Semuanya terlihat seimbang dan pas diwajahmu. Lihat sekelilingmu, kamar yang hangat, peraduan yang nyaman, dan kotak lemari besar yang berisi dengan koleksi-koleksi pakaian yang bagus. Dan foto keluarga yang mencintaimu terpajang dengan sempurna disudut dinding kamar ini. Mereka keluargamu. Lihat wajah mereka, mereka kedua orang tuamu yang telah melahirkanmu kedunia ini, ibumu telah berjuang melawan kematian untuk melahirkanmu, ayahmu telah mencurahkan keringatnya untuk memanjakanmu dan mendidikmu. Dan lelaki kecil disamping mereka adalah saudara lelakimu yang telah menjadi teman bermainmu dan sahabatmu yang selalu membanggakanmu”. “ Apakah itu semua tidak cukup membuatmu merasa puas dan bahagia? Apakah kamu tidak tahu, didalam doa kedua orangtuamu kepada-Nya namamu selalu disebut-sebut, dari mulai kamu berada didalam rahim ibumu sampai saat ini, mungkin sampai ajal merenggut mereka dan bibir mereka tidak dapat melantukan doa-doa indah lagi kepada-Nya. Mereka tidak pernah bosan menjagamu, membuatmu selalu merasa nyaman dengan cinta yang mereka berikan, dan melindungimu dengan nyawa mereka?”.

Aku tidak suka pagi ini. Hatiku terasa galau, jiwaku terasa sakit. Bayangan itu mengganggu pagiku. Aku seakan-akan mendapatkan cambuk dan sayatan dihatiku. Kutemukan senyum hangat wanita yang telah melahirkanku saat aku membuka pintu kamarku, kulihat sosok lelaki disudut ruangan lainnya, lelaki itu tampan, walau kulitnya sudah mulai menampakan kerutan dan matanya begitu penuh cinta melihatku. Dia ayahku. Ayah yang tak pernah lelah menjagaku. Oh Tuhanku…aku sangat mencintai mereka. Bagaimana mungkin aku bisa hidup tanpa mereka ada disisiku, bagaimana mungkin aku bisa berada disemestaMu yang cantik ini tanpa mereka.

Cinta mereka sepanjang masa kepadaku, ribuan cinta dilebur menjadi satu sekalipu, tak ada yang bisa menggantikan cinta mereka kepadaku.

Maafkan aku. Maafkan aku ibu, maafkan aku hai Ayah..aku putri kecilmu yang selalu saja membuat kalian bersedih. Dan..ribuan maaf aku bersujud kepada-Mu Tuhan, cinta-Mu tak pernah berkurang sedikitpun kepadaku yang nista ini. Aku rasa surga begitu suci dan tak akan pernah pantas aku berada didalamnya. Tuhan, peluk aku malam ini. Aku ingin tidur didalam pelukan-Mu Tuhan.

No comments: