Tak pernah aku dapat lukiskan rasa rindu yang menyakitkan seperti ini. Rindu yang tak pernah aku bisa lukiskan dan ungkapkan dengan kata dan makna. Aku buta dengan rasa rindu ini, aku hanya bisa menangis didalam gelap dan kosong. Andai aku bisa melukiskan diawan tentang rasa rindu, agar mereka semua tahu bahwa aku begitu merindu akan dirinya.
Bulan begitu cantik didalam gelap, sangat cantik. Dan bintang pun begitu malu untuk bersinar. Kerlip lampu kota seakan – akan menjadi penari latar sang bulan dimalam ini. Apa ada yang lagi yang lebih indah dimalam ini selain purnama bulan?.
Mungkin tidak semua doa – doa dan mimpi menjadi satu nyata yang indah. Tidak juga dengan doa dan mimpiku tentang dirinya. Berbentang jarak antara aku dan dirinya, terhalang oleh ribuan manusia, tertutup oleh kabut dan sepi dan indahnya wajah alam jagat raya. Dan aku masih saja terlena dengan rasa rinduku. Aku masih saja berpijak di tempat yang sama, masih saja menyanyi dimalam sepi dan menangis ditengah keramaian. Tak pernah ada niat untuk membunuh rasa rindu ini, walau aku tahu suatu saat nanti rindu inilah yang akan membunuhku.
Seperti apa akhir cerita rindu ini, aku tak tahu. Sakit. Aku tahu rindu ini begitu menyakitkan, tapi masih saja aku sirami dengan bayangan dan mimpi tentang dirinya. Masih saja aku biarkan rasa rindu ini tumbuh menjadi mawar biru didalam hati dan jiwaku. Aku dan dirinya hanyalah sebuah fatamorgana. Aku dan dirinya yang tak akan pernah menjadi akhir satu cerita, aku dan dirinya hanyalah sebuah kisah yang tak berujung yang tak akan terlukis didalam nyata.
Aku tak peduli dengan raganya, aku hanya menginginkan jiwanya. Aku tak mau meminta senyumnya, tapi tolong biarkan tangan ini menghapus airmatanya. Diam, aku dan dirinya hanya bisa terdiam di hening malam. Tapi tahukah dirinya, saat dirinya terdiam, aku bisa merasakan sentuhan dan ciuman dirinya? Dan aku pun terlena.
Aku dan dirinya hanya duduk terdiam beratapkan langit tanpa bintang, hanya ada si Cantik bulan yang sedang tersenyum manja. Tidak ada sentuhan. Hanya ada diam. Tapi tahukah dirinya, bahwa saat itu hatiku sedang menari-nari dan bersenandung.
1 comment:
manipulatif.. bangettttt....
Post a Comment