
Kadang, kita mencintai seseorang sampai dengan begitu dalam, sampai tidak menyisakan tempat bagi yang lain. Membuat kita lupa untuk sekedar bertanya kepada hati, inikah sebenarnya cinta?
Seperti itulah dia. Diam-diam mencintai manusia itu dengan sangat dan menyimpan sakit tak berperih saat harus mengetahui bahwa manusia itu hanya mempermainkan cintanya. Sedikit pun dia tak berniat menyesali atau berhenti mencintai manusia itu. Melihat, mendengar dan mencium aroma tubuh manusia itu, sudah membuat angannya melayang walau dia tahu tak bisa untuk memiliki dan menyentuh manusia itu seutuhnya.
Dia menyimpan rasa cintanya ditempat yang indah didalam hatinya, dibiarkannya cinta menari diatas airmatanya. Dia selimuti cinta dengan mimpinya. Dia lantunkan cinta didalam doanya, dia biarkan cinta menyayat luka hatinya. Bukankah memang begitu cinta seharusnya? Memberikan senyum untuk orang yang dia cintai, meski diam-diam menumpuk sedih begitu banyak didalam hatinya. Dia yakin, seperti itulah cinta. Cintanya begitu indah, hanya saja manusia itu tak pernah menyadari dan merasakannya. Alangkah beruntungnya manusia lain yang bisa mendapatkan cinta dia. Hanya saja cinta dia sudah terukir dengan satu nama.
Ditaman itu dia duduk sendiri, menatap sekelompok burung-burung merpati bermain, melihat daun-daun berguguran dari dahannya, dan merasakan angin meniup rambutnya. Senyuman kecil tersirat diwajahnya, matanya berkilau berusaha menahan airmatanya agar tidak jatuh membasahi wajahnya dan tangannya menggenggam sebuah kertas berwarna ungu muda yang cantik, didalamnya tertulis jelas nama manusia yang dia cintai akan menikah, dan tentunya bukan dengan dia.
Seperti inikah cinta yang selama ini dia tunggu?
2 comments:
aku sudah berhenti menulis..
sudah bertahun2 aku tak menulis..
kamu adalah tulisan terakhirku
: xyz
suka banget dengan tulisan ini, tiba2 tersadar diri ini selalu menutup hati untuk orang lain, yah ko jadi curhat...
have a good day untuk yang nulis ini...
Post a Comment