23.1.07

MIKROLET


Whoaahh..gilak hari ini ngantuk banget! Kayaknya enak banget bobo sampai siang, meluk guling sambil dengarin You're Beutifull-nya Jame Blunt. Sayangnya hal itu ngk mungkin terjadi, karena gw harus kerja. Ohh..coba manusia hidup ngk perlu kerja atau usaha yah, mau apa yg diinginkan udah tersedia (khayalannya orang malas banget sih!!). Ini karena semalam gw tidur agak late, gara-gara gw nonton film Glass of Mask untuk kesekian kalinya sampai jam setengah satu pagi. Padahal kemarin gw juga udah cape habis kursus komputer. Ngomong-ngomong kemarin habis pulang kursus ada kejadian yang sempat buat gw jiper. Ceritanya sepulang gw kursus komputer didaerah Salemba tepatnya pukul 20.45wib, gw pulang ngk dijemput sama adik gw jadi terpaksa gw naik mikrolet, kebetulan didalm mikrolet itu cuma ada3 orang penumpangnya. 2 orang penumpang wanita duduk dibangku depan dan 1 orang lagi duduk dibelakang. Akhirnya gw duduk dibelakang bersama seorang penumpang wanita setengah baya memakai kerudung. Sebelnya naik mikrolet itu, dia suka berhenti dan mangkal tidak pada tempatnya. Pas di lampu merah, naiklah satu orang lelaki dengan pakaian kumel dan tubuhnya bau aroma minuman keras. Sopir Mikrolet bertanya sama lelaki tersebut, " Pak, mau kemana?". " Pengamen", jawab lelaki tersebut. Pengamen? gw kembali memperhatikan lelaki itu karena sepertinya dia tidak membawa sesuatu alat musik yang biasanya suka dibawa oleh para pengamen. Lalu tiba-tiba lelaki tersebut duduk tepat disebelahku sambil mulutnya melantukan sebuah lagu yang ngk jelas. Dengan mata yang merah dia memandang kearah gw dan sekali-kali melirik tas yang ada dipangkuan gw. Jujur aja saat itu gw takut banget, diam-diam gw keluarin HP gw dari dalam tas lalu gw selipin didalam celana panjang gw. Gw takut kalo nanti dia narik tas gw,habis gw takut kalo dia narik tas gw dengan paksa. Saat itu perjalanan terasa sangat panjang dan lama. Didalam hati gw cuma bisa berdoa semoga ngk terjadi apa-apa. Tiba-tiba lelaki tersebut mengulurkan tangan kearah Ibu-ibu yang duduk tepat didepan gw, lalu sang ibu melambaikan tangannya yang mengartikan dia tidak mau memberikan uang. Lalu lelaki tersebut mengumpat dan memandang sinis kearah Ibu tersebut, si Ibu bersikap seolah-olah tidak mendengar umpatan dan pandangan sinis lelaki itu. Sekarang lelaki itu mengulurkan tangannya ke arahku, lalu aku memberikan sekeping uang receh 500 an. Emang dasar manuasia tidak tahu berterima kasih lelaki tersebut tambah mengumpat seolah-olah dia tidak suka diberi uang 500 rupiah. Lalu dia mencolek punggung penumpang yang duduk di depan, dan kedua penumpang wanita itu hanya geleng kepala saja. Tiba-tiba lelaki tersebut menghentakan kedua kakinya, bukk..bukk..bukkk. Sopir mikrolet itu pun berkata, " Woii..ngapain loe?? Turun sana !!". Lelaki tersebut akhirnya berhenti menghentakan kakinya tapi dia tidak beranjak keluar dari Mikrolet. Lelaki itu lalu mengalihkan pandangannya ke arahku, lalu dia mengerlingkan matanya. Aduhhhh...sumpah gw takut banget!, gw berusaha tidak melihat wajahnya dan mempererat memeluk tas gw. Tiba-tiba naiklah seorang penumpang lelaki duduk disebelah gw. Huhhh..lega banget . Akhirnya lelaki setengah mabuk itu turun dengan tergesa-gesa seperti tidak suka dengan kehadiran penumpang lelaki yang barusan naik kedalam Mikrolet. Akhirnya perjalanan kembali tenang dan aku bisa bernapas lega menghirup udara tanpa aroma minuman keras lelaki tersebut.

Sesampai dirumah waktu menunjukkan pukul 21.30, mama masih menunggu ku didepan ruang TV sambil menonton acara An-Teve yang sedang menayangkan Obrolan dengan mantan istri Koeshendratmo seputar pernikahan mantan suaminya yang baru saja berpisah darinya 3 bulan yang lalu. Dan tentunya senyuman nakal dari makhluk kecil yang selalu menyambut gw pulang. Rumah tempat terakhir dimana gw melepas kepenatan dan ketegangan diluar sana.

No comments: