1.4.14



Pada matamu, aku ingin menjadi keindahan yang sederhana, sesederhana doa-doa yang kusematkan pada semesta. Semoga, kita adalah tulang rusuk yang saling melengkapi pada akhirnya. Kamu adalah; debar yang tak pernah pudar, rona merah di pipi dan seuntai senyum dalam pikiranku dan segala kenangan tentang kamu, adalah ingatan yang tak pernah ingkar.

“Tuhan, aku ingin mencintai dirinya lebih baik lagi dari hari – hari kemarin, aku ingin belajar bersabar dengan waktu untuk bisa lebih memahami tentang dirinya. Aku juga ingin mengerti tentang dirinya lebih baik lagi dari hari kemarin.”

Ternyata pada satu waktu di dalam sunyinya malam, tersadar bahwa aku mencintaimu dengan segala kebaikan yang selalu di puisikan oleh senja. Terbangun sadar dari lamunanku tentang kamu, aku merasakan takut. Takut kehilangan kamu.

No comments: